Gempa Jepang dan Perekonomian Indonesia
11:14 PM
Dedi Supriadi
, Posted in
Pendahuluan
Perekonomian terbuka sudah menjadi bagian terpenting bagi sebagian besar negara – negara dunia, dengan adanya perekonomian terbuka ini sistem perekonomian setiap negara seperti membentuk sebuah jaringan global yang semakin lama semakin terintegrasi sehingga ketika ada goncangan perekonomian pada suatu negara dengan perekonomian terbuka, dampaknya akan terasa sampai kepada negara – negara lain. Goncangan ekonomi tersebut bisa disebabkan oleh faktor – faktor yang bersifat ekonomis atau non ekonomis.
Kegiatan yang dilakukan oleh perekonomian terbuka diantaranya adalah kegiatan perdagangan internasional dan kegiatan investasi serta kegiatan pinjam meminjam antar negara. Hubungan perekonomian antara Indonesia dan Jepang adalah salah satu bentuk dari implementasi perekonomian terbuka.Dalam kegiatan perdagangan Jepang merupakan negara mitra dagang utama bagi Indonesia dengan nilai ekspor nonmigas ke Jepang selama bulan Januari 2011 adalah sebesar US$1,21 miliar dan nilai impor dari Jepang sebesar US$1,38 miliar (Sumber data : Badan Pusat Statistik). Jadi dapat disimpulkan bahwa Jepang merupakan negara tujuan ekspor terbesar dan pemasok impor yang besar bagi Indonesia.
Dilihat dari eratnya hubungan perdagangan kedua negara tersebut maka setiap ada gangguan atau goncangan terhadap perekonomian salah satu negara baik yang bersifat ekonomis atau non ekonomis akan berpengaruh pada kelancaran kegiatan ekspor impor kedua negara.
Gempa dan Tsunami Jepang
Pada tanggal 11 Maret 2011 terjadi gempa dan tsunami yang meluluhlantakkan wilayah pantai timur laut Jepang, jumlah korban tewas diperkirakan mencapai 1000 orang. Sedangkan dari sektor perekonomian, gempa dan tsunami yang melanda Jepang diperkirakan menelan kerugian sebesar US$ 100 Miliar atau sekitar Rp. 900 Triliun. Angka itu mencapai 2 % dari total Produk Domestik Bruto Jepang, Estimasi kerugian tersebut dilakukan oleh DBS Bank. Proyeksi angka kerugian akibat gempa dan tsunami Jepang sebelumnya juga dilansir oleh Credit Suisse yang memperkirakan angka kerugian sebesar US$ 171 Miliar atau sekitar Rp. 1.500 Triliun.
Gempa dan tsunami yang melanda Jepang adalah salah satu bentuk gangguan terhadap perekonomian yang berasal dari faktor non ekonomi, dapat dikatakan hal tersebut merupakan gangguan yang bersifat force majeur. Diperkirakan perekonomian Jepang akan mengalami stagflasi yaitu suatu periode dimana negara mengalami inflasi namun disaat yang sama pertumbuhan ekonomi mengalami kontraksi. Akibat gempa dan tsunami tersebut, sektor perdagangan Jepang akan mengalami kelesuan, kegiatan ekspor dan impor akan dihentikan sementara karena sejumlah industri yang pabriknya berlokasi di Jepang telah menutup operasinya.
Krisis perekonomian Jepang sebagai akibat bencana tersebut tentunya akan berpengaruh secara signifikan terhadap keseimbangan perekonomian global karena saat ini Jepang merupakan negara dengan kekuatan ekonomi terbesar nomor tiga di dunia setelah Amerika Serikat dan China. Pengaruh dari krisis perekonomian Jepang akan memperparah kondisi perekonomian global yang belum stabil pasca krisis keuangan di Amerika Serikat dan krisis Timur Tengah yang berkepanjangan telah menyebabkan harga minyak dunia naik.
Dampak Gempa dan Tsunami Jepang terhadap Perekonomian Indonesia
Sebagai negara yang mempunyai hubungan cukup erat dengan Jepang, apa yang terjadi dengan perekonomian Jepang juga akan berimbas kepada perekonomian Indonesia meskipun pemerintah menyebutkan bahwa dampak bencana yang melanda Jepang mempunyai pengaruh yang relatif kecil terhadap perekonomian Indonesia. Selama ini hubungan perekonomian antara Jepang dan Indonesia mencakup pada lima aspek antara lain Jepang merupakan kreditor terbesar bagi Indonesia, Jepang merupakan mitra dagang utama bagi Indonesia, Jepang merupakan investor terbesar nomor dua untuk kategori penanaman modal asing secara langsung, dari sektor pariwisata Jepang merupakan salah satu negara pemasok turis bagi Indonesia, dan Jepang merupakan negara pemberi bantuan untuk berbagai proyek pembangunan di Indonesia.
Pada sektor perdagangan, dampak jangka pendek yang nyata dari perlambatan pertumbuhan ekonomi Jepang adalah menurunnya nilai ekspor Indonesia ke Jepang karena selama ini industri Jepang banyak mengandalkan pasokan bahan baku dari Indonesia, penurunan ekspor ke Jepang ini akan memukul sektor swasta yang selama ini mengandalkan ekspor ke Jepang sebagai sumber penerimaannya.
Kegiatan impor juga akan terpengaruh oleh bencana gempa dan tsunami tersebut terutama impor barang – barang manufaktur seperti barang elektronik, sejauh ini banyak produk elektronik di pasar Indonesia yang diimpor dari Jepang. Namun sehubungan dengan terjadinya krisis perekonomian Jepang sebagai akibat gempa dan tsunami, banyak industri – industri elektronik yang lokasi pabriknya di Jepang untuk sementara akan menutup operasinya. Sehingga secara otomatis kegiatan impor elektronik dari Jepang ke Indonesia akan mengalami penurunan yang pada akhirnya akan membuat harga produk elektronik yang berasal dari Jepang akan mengalami kenaikan di pasar dalam negeri.
Dari pemaparan di atas, dapat disimpulkan bahwa gempa dan tsunami Jepang akan mengurangi kesejahteraan dari para pengusaha atau eksportir yang selama ini mengandalkan penerimaannya dari kegiatan ekspor ke Jepang dan selain itu konsumen dalam negeri akan mengalami pengurangan daya beli terhadap produk – produk impor asal negeri Jepang.
Langkah – langkah Yang Perlu Dilakukan Pemerintah Untuk Mengatasi Dampak Gempa dan Tsunami Jepang Terhadap Perekonomian Indonesia
Untuk meminimalisasi dampak buruk dari bencana alam Jepang terhadap perekonomian Indonesia maka pemerintah harus mengambil langkah – langkah di bidang ekonomi sebagai berikut :
1. Pemerintah harus segera melakukan diversifikasi pasar dengan mendorong ekspor ke negara – negara yang memiliki pertumbuhan ekonomi bagus seperti China dan Asean;
2. Pemerintah perlu mendorong pengusaha – pengusaha elektronik untuk meningkatkan produk elektroniknya dengan tujuan mengisi segmen pasar yang semula diisi dari produk elektronik impor asal Jepang atau semakin menggalakkan kampanye cinta produk dalam negeri;
3. Jika pemerintah jeli, gempa dan tsunami Jepang memberikan opportunity business bagi perusahaan di Indonesia dengan melakukan penjajakan dengan pemerintah Jepang agar perusahaan – perusahaan konstruksi Indonesia bisa mengikuti tender untuk membangun kembali sarana infrastruktur Jepang yang hancur akibat gempa dan tsunami.
Kesimpulan
Perekonomian terbuka telah menjadikan perekonomian setiap negara menjadi terintegrasi sehingga apabila terdapat krisis yang melanda perekonomian suatu negara akan mempunyai pengaruh terhadap perekonomian negara lain. Krisis ekonomi yang melanda suatu negara bisa disebabkan oleh faktor ekonomis atau faktor non ekonomi.
Indonesia dan Jepang mempunyai hubungan yang sangat erat dalam bidang perdagangan dimana Indonesia merupakan negara pengekspor terbesar ke Jepang dan Indonesia juga merupakan negara pengimpor produk – produk Jepang terbesar. Oleh karena itu gempa dan tsunami Jepang yang menyebabkan perekonomian Jepang mengalami stagflasi akan berpengaruh pada perekonomian Indonesia khususnya pada sektor perdagangan yaitu penurunan nilai ekspor ke Jepang dan penurunan nilai impor dari Jepang.
Pemerintah Indonesia harus segera melakukan langkah – langkah untuk meminimalisasi dampak gempa dan tsunami Jepang terhadap kondisi perekonomian Indonesia seperti melakukan diversifikasi pasar dengan mendorong kegiatan ekspor ke negara – negara yang memiliki pertumbuhan ekonomi yang bagus seperti China dan Asean.
You can leave a response, or trackback from your own site.
Shootercasino | Best Online Casino 2021 - Shootercasino.com
Enjoy the งานออนไลน์ newest & most exciting casino games at the hottest online casino shooting sportsbooks 제왕카지노 - Shootercasino.com! 바카라 사이트
Casino, Hotel, Lodging, Games - Mapyro
Casino, Hotel, Lodging, Games · 이천 출장안마 Casino, Hotel. Find Casino, Hotel, Lodging, Games near 영주 출장마사지 Casino, 파주 출장마사지 Hotel, Lodging 파주 출장안마 & Casino in Las Vegas, NV on Mapyro. 부천 출장안마